Perusahaan Lokal dan Internasional
Perusahaan Lokal
Perusahaan lokal mengacu pada bisnis atau perusahaan yang beroperasi dan berkantor pusat di suatu negara atau daerah tertentu. Mereka biasanya memiliki cakupan operasi yang terbatas pada wilayah geografis tertentu atau negara di mana mereka didirikan. Perusahaan lokal dapat berupa bisnis kecil, menengah, atau besar, dan mereka mungkin mengkhususkan diri dalam berbagai industri atau sektor ekonomi.
Karakteristik dari perusahaan lokal dapat meliputi:
Pemilikan dan Pengelolaan Lokal: Perusahaan lokal dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau kelompok yang berasal dari negara atau wilayah tempat perusahaan tersebut beroperasi.
Fokus pada Pasar Lokal: Bisnis lokal cenderung memfokuskan operasinya di pasar domestik. Mereka mungkin memiliki sedikit atau tidak ada kehadiran di pasar internasional.
Koneksi dengan Komunitas Lokal: Perusahaan lokal sering kali memiliki keterlibatan yang lebih kuat dengan komunitas lokal tempat mereka beroperasi. Mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial, mendukung acara lokal, atau berkontribusi pada inisiatif kebaikan sosial di wilayah mereka.
Keterbatasan Skala: Dalam banyak kasus, perusahaan lokal memiliki skala operasi yang lebih kecil daripada perusahaan multinasional atau perusahaan besar yang beroperasi secara global.
Penyesuaian dengan Budaya Lokal: Mereka cenderung memahami dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai, budaya, dan norma-norma yang berlaku di wilayah mereka.
Ketergantungan pada Ekonomi Lokal: Kinerja perusahaan lokal sering kali terkait erat dengan kesehatan ekonomi lokal dan iklim bisnis di wilayah tempat mereka beroperasi.
Contoh dari perusahaan lokal bisa berupa toko keluarga, restoran lokal, bisnis pertanian kecil, atau bahkan perusahaan manufaktur yang beroperasi di suatu negara atau kota tertentu. contoh perusahaan lokal di indonesia seperti dibawah ini :
1. Garuda Indonesia
PT
Garuda Indonesia (Persero), Tbk. atau dikenal sebagai Garuda Indonesia (IDX:
GIAA) adalah Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia, yang berkantor pusat di
Bandar udara Internasional Soekarno–Hatta. Maskapai ini adalah suksesor dari
KLM Interinsulair Bedrijf. Garuda Indonesia merupakan anggota dari SkyTeam dan
Maskapai Terbesar kedua di Indonesia setelah Lion Air. Garuda Indonesia
mengoperasikan penerbangan berjadwal ke sejumlah destinasi meliputi Benua Asia,
Eropa, dan Australia dari Jakarta, serta kota fokus, maupun kota lain untuk
penerbangan Haji. Maskapai ini adalah satu-satunya maskapai penerbangan dari
Indonesia yang terbang ke wilayah Eropa.
A. Penghasilan
Pertahun
PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan pendapatan usaha sebesar 1,4
miliar dollar AS atau setara dengan Rp 20,3 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar
AS) sepanjang 2020. Kinerja di masa pandemi itu turun 69 persen dari pendapatan
usaha tahun 2019 yang sebesar 4,57 miliar dollar AS. Pendapatan Garuda
Indonesia sepanjang tahun lalu berasal dari pendapatan penerbangan berjadwal
sebesar 1,2 miliar dollar AS, pendapatan penerbangan tidak berjadwal 77 juta
dollar AS, dan lini pendapatan lainnya 214 juta dollar AS.
Di
sisi lain, maskapai pelat merah ini mencatatkan penurunan beban operasional
penerbangan sebesar 35,13 persen menjadi 1,6 miliar dollar AS dibandingkan
tahun 2019 yang sebesar 2,5 miliar dollar AS.
B. Penghasilan
Terbesar
PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan laba perusahaan dalam kurun 3 tahun
terakhir. Komisaris Utama Garuda Indonesia Agus Santoso mengatakan perusahaan
pelat merah itu berhasil mencetak laba sejak 2015 setelah sebelumnya
berturut-turut merugi. Agus menjelaskan, khususnya pada tahun 2018, Garuda
Indonesia yang saat itu memiliki direktur utama baru, yakni Ari Ashkara,
menyelesaikan beban kerugian dalam tiga triwulan. Beban yang ditanggung saat
itu mencapai US$ 110 juta. "Namun dalam 3 bulan berjalan kami memimpin
Garuda mencatat untung US$ 115,25 juta sehingga selama 2018 masih ada
keuntungan US$ 5,018 juta," ucap Agus dalam keterangan tertulisnya, Rabu,
24 April 2019.
Kinerja
operasional Garuda Indonesia juga mencatatkan tren meningkat, yakni di sisi
revenue atau pendapatan, pada 2018, perseroan berhasil mencatat US$ 4,373
miliar. Angka ini diklaim tertinggi sepanjang 16 tahun terakhir. Sebelumnya,
pada rapat umum pemegang saham atau RUPS 2015, perseroan mencatat masih
mewarisi kerugian US$ 371,4 juta. Namun di akhir tahun tersebut, Garuda
Indonesia mulai untung US$ 76,48 juta.
2 Bank Mandiri
Bank
Mandiri (IDX: BMRI) adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta,[8] dan
merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit.
Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada
tanggal 31 Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD),
Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank
Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan[9] ke dalam Bank Mandiri.
A. Penghasilan
Pertahun
PT
Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,5 triliun pada
semester I-2021. Jumlah itu meningkat 21,5% dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,3 triliun. Perolehan laba bersih Bank
Mandiri umumnya punya tren peningkatan dalam lima tahun terakhir. Nilainya yang
sebesar Rp 9,5 triliun pada semester I-2017 naik menjadi Rp 12,2 triliun pada
semester I-2018. Lalu, nilainya kembali meningkat menjadi Rp 13,5 triliun pada
enam bulan pertama tahun berikutnya. Namun, perolehan tersebut menurun pada
semester I-2020 imbas pandemi virus corona Covid-19. Laba bersih kembali
meningkat pada Januari-Juni 2021 seiring dengan inovasi dan ekspansi digital
perusahaan. (Baca: Laba Bersih BCA Tumbuh 18% pada Semester I-2021) Adapun,
total pendapatan operasional Bank Mandiri mencapai Rp 52 triliun pada semester
I-2021. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 19,9% secara tahunan. Hal
itu didorong oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih sebesar 21,5% menjadi Rp
35,2 triliun. Kemudian, pendapatan berbasis jasa (fee based income) juga
mengalami peningkatan sebesar 17,3% menjadi Rp 15,9 triliun.
B. Penghasilan
Terbesar
Meningkatnya
minat masyarakat dalam berinvestasi memberikan angin segar bagi perbankan.
Terlihat dari pertumbuhan dana kelolaan atau assets under management (AUM)
bisnis wealth management yang tumbuh hingga dua digit di sejumlah perbankan. PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya berhasil mencatat dana kelolaan sebesar Rp
232 triliun yang terdiri dari produk banking dan produk investasi sepanjang
tahun 2021. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi AS Aturridha menyatakan,
pertumbuhan terbesar didapatkan dari produk investasi Surat Berharga yang
meningkat sebesar 31% secara tahunan (YoY) pada Desember 2021.
Perusahaan Internasional
Perusahaan Internasional adalah perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis di lebih dari satu negara. Mereka terlibat dalam perdagangan internasional, investasi di luar negeri, dan memiliki operasi atau afiliasi di berbagai negara.
Tujuan dari perusahaan internasional adalah untuk memanfaatkan peluang yang ada di pasar global, memperluas pangsa pasar, dan mendiversifikasi risiko bisnis. Mereka dapat beroperasi dalam berbagai industri, termasuk manufaktur, jasa, teknologi, keuangan, dan banyak lagi.
Perusahaan internasional sering kali harus mengatasi tantangan yang berbeda dari perusahaan yang hanya beroperasi di satu negara. Mereka harus mempertimbangkan perbedaan dalam regulasi, budaya, bahasa, mata uang, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi operasi bisnis mereka.
Sebagai contoh, perusahaan multinasional besar seperti Alibaba Group dan Amazon adalah contoh perusahaan internasional yang memiliki kehadiran di banyak negara di seluruh dunia.
Alibaba Group
Alibaba
Group Holding Limited (Hanzi: 阿里巴巴集团控股有限公司;
Pinyin: Ālǐbābā Jítuán Kònggǔ Yǒuxiàn Gōngsī) adalah konglomerat multinasional
Tiongkok yang memiliki spesialisasi dalam e-commerce, ritel, Internet,
kecerdasan buatan, dan teknologi. Didirikan pada tahun 1999, perusahaan ini
menyediakan layanan penjualan konsumen-ke-konsumen, bisnis-ke-konsumen, dan
bisnis-ke-bisnis melalui portal web, serta layanan pembayaran elektronik, mesin
pencari belanja dan layanan cloud computing. Perusahaan ini memiliki dan
mengoperasikan beragam bisnis di seluruh dunia dalam berbagai sektor, dan
dinobatkan sebagai salah satu perusahaan paling dikagumi di dunia oleh Majalah
Fortune.
A. Penghasilan
Pertahun
Raksasa
internet dan perdagangan online asal China, Alibaba Group mencatatkan
pendapatan senilai US$ 12,39 miliar atau sekitar Rp 185 triliun. Angka ini naik
54% year-on-year. Pendapatan dari bisnis utama e-commerce naik 56% yoy hingga
US$ 10,55 miliar. Berdasarkan laporan keuangan yang disiarkan perusahaan,
konsumen aktif tahunan Alibaba untuk marketplace-nya mencapai 601 juta orang.
Jumlah ini bertambah 25 juta jiwa dalam periode 12 bulan yang berakhir pada 30
Juni 2018 lalu. Sementara, pengguna mobile bulanan di marketplace ritel Alibaba
di Tiongkok mencapai 666 juta orang pada September 2018, bertambah 32 juta dari
posisi Juni 2018. Untuk pendapatan dari operasional, Alibaba harus menerima
adanya penurunan 19% menjadi US$ 1,96 miliar yoy. Ini terjadi setelah
perusahaan melakukan konsolidasi antara Ele.me dan Cainiao Network. Perusahaan
juga melakukan investasi pada media digital dan hiburan serta beberapa
inisiatif strategis lain. Adapun margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi,
dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan tetap naik 7% yoy hingga US$ 3,88
miliar.
B. Penghasilan
Terbesar
Pendapatan Alibaba tumbuh
37% yoy menjadi US$ 33,9 miliar, meski ditekan oleh pemerintah Tiongkok.
Pertumbuhan ini melebihi perkiraan analis. Bisnis cloud-nya juga untung untuk
pertama kali. Oleh Fahmi Ahmad Burhan 3 Februari 2021, 09:18
INSTAGRAM/@ALIBABA.GROUP Ilustrasi, Alibaba Perusahaan e-commerce asal
Tiongkok, Alibaba mencatatkan pertumbuhan pendapatan 37% secara tahunan (year
on year/yoy) menjadi 221,1 miliar yuan atau US$ 33,9 miliar (Rp 475,4 triliun)
pada kuartal akhir 2020. Bisnis komputasi awan yakni Alibaba Cloud meraih
untung untuk pertama kali.
Amazon.com, Inc adalah multinasional teknologi Perusahaan Amerika yang berfokus pada e-niaga, komputasi awan, streaming digital dan kecerdasan buatan. Ini adalah salah satu dari Lima Besar perusahaan di industri teknologi informasi AS, bersama dengan Google (Alphabet), Apple, Meta (Facebook) dan Microsoft.[7][8] [9] [10] Perusahaan ini telah disebut sebagai "salah satu kekuatan ekonomi dan budaya paling berpengaruh di dunia", serta merek paling berharga di dunia. [11][12]
Jeff Bezos mendirikan
Amazon dari garasinya di Bellevue, Washington, [13] pada 5 Juli 1994. Ini
dimulai sebagai pasar online untuk buku tetapi tumbuh untuk menjual elektronik,
perangkat lunak, video game, pakaian, furnitur, makanan, mainan, dan perhiasan
<!-perhiasan adalah ejaan AS->. Pada tahun 2015, Amazon mengambil alih
Walmart sebagai pengecer paling berharga di Amerika Serikat berdasarkan
kapitalisasi pasar. [14] Pada Agustus 2017, Amazon mengakuisisi Whole Foods
Market untuk US$ 13,4 & nbsp; miliar, yang secara signifikan meningkatkan
jejaknya sebagai pengecer fisik. [15] Pada tahun 2018, layanan pengiriman dua
hari, Amazon Prime, melampaui 100 & nbsp; juta pelanggan di seluruh dunia.
A. Penghasilan
Pertahun
Amazon,
mengumumkan pendapatan di kuartal II 2021 sebesar US$113,1 miliar atau sekitar
Rp1.635 triliun. Angka ini meleset dari perkiraan rata-rata analis sebesar
US$115 miliar. Setahun lebih memasuki pergolakan pandemi covid-19, kilau
finansial Amazon sedikit memudar. Pendapatan perusahaan tumbuh 44% pada kuartal
pertama tahun ini, angka ini turun menjadi 27% untuk periode yang berakhir 30
Juni. Penjualan mungkin hanya tumbuh sebanyak 16% pada kuartal ketiga, kata
Amazon. Brian Olsavsky, kepala keuangan Amazon, menghubungkan ini dengan
perbandingan yang sulit dengan tahun lalu, ketika konsumen lebih banyak tinggal
di rumah dan mengandalkan e-commerce untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Namun,
saat ini aktivitas di luar rumah sudah berjalan normal kembali di AS dan Eropa.
Baca juga: Ekonomi Amerika Serikat Tumbuh 6,5% pada Kuartal Kedua Amazon memperkirakan
pertumbuhan yang lebih rendah ini akan berlanjut untuk beberapa kuartal
berikutnya, kata Olsavsky kepada wartawan Dilansir Channel News Asia (CNA),
Jumat (30/7). Amerika Utara, pasar terbesar Amazon, dilaporkan mengalami
peningkatan penjualan hanya 22% pada kuartal kedua, berbeda dibandingkan pada
periode yang sama tahun sebelumnya dengan penjualan 43%. Di satu sisi, Amazon
Web Services dilihat mengalami titik terang bisnis. Divisi komputasi cloud ini
dikatakan mengalami meningkatkan pendapatan 37% menjadi US$14,8 miliar di atas
perkiraan lebih dari US$14,1 miliar. Baca juga: AstraZeneca Raih Penjualan
Vaksin Covid-19 Senilai Rp17 Triliun Olsavsky mengatakan perusahaan berharap
covid-19 akan mereda dan ekonomi akan terus bangkit kembali dengan menerapkan
protokol kesehatan yang ketat dan penyuntikan vaksin penuh ke karyawan Amazon.
Perusahaan teknologi lain minggu ini seperti Alphabet Inc dan Facebook Inc juga
mengumumkan akan memerlukan vaksin untuk pekerja yang kembali ke kantor mereka.
B. Penghasilan
Terbesar
Amazon
mencatatkan pertumbuhan laba lebih dari dua kali lipat pada kuartal I-2021.
Kinerja perusahaan yang cemerlang diakibatkan oleh meroketnya aktivitas
jual-beli online yang terjadi selama pandemi Covid-19. Selain itu, lini bisnis
cloud dan iklan raksasa teknologi Amerika Serikat tersebut juga turut menopang
pertumbuhan kinerja perusahaan. Dilansir dari CNN, Jumat (30/4/2021), Amazon
mencatatkan keuntungan sebesar 8,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 117,45
triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut tumbuh 224 persen
jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Baca juga: Penjualan
Meningkat, Amazon Bagi-bagi Bonus ke Pegawai Realisasi pertumbuhan laba tersebut
juga menggerus proyeksi analis Wall Street yang memperkirakan laba perusahaan
di kisaran 4,98 miliar dollar AS. Secara keseluruhan, pendapatan usaha Amazon
selama kuartal I tahun ini mencapai 108,5 miliar dollar AS, tumbuh 44 persen
jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut juga
melampaui perkiraan analis Wall Street di kisaran 104,5 miliar dollar AS. Lini
bisnis komputasi awan atau cloud perusahaan, Amazon Web Services mencatatkan
pendapatan bersih sebesar 13,5 miliar dollar AS di kuartal I-2021.
Tidak ada komentar
Posting Komentar