Kesenjangan Digital
A. Konsep dari kesenjangan digital
Kesenjangan digital
merupakan kondisi dimana terdapat adanya kesenjangan pada masyarakat mengenai
pengetahuan dan juga kemampuan dalam mengakses segala bentuk teknologi
informasi dan komunikasi.
Kesenjangan
digital tetap menjadi persoalan meskipun pada negara maju dengan masyarakat
yang mayoritas sudah paham penggunaan dan pemanfaatan teknologi. Pada negara
dunia ketiga, khususnya Indonesia, kesenjangan digital pada masyarakat tentu
dapat dirasakan. Banyaknya berita yang bermunculan mengenai wilayah Indonesia
yang masih belum terpapar internet atau bagaimana warga daerah terpencil
menyiasati pembelajaran jarak jauh dengan teknologi seadanya tentu dapat
menjadi tamparan besar bagi Indonesia yang digadang-gadangkan siap menghadapi
revolusi industri 4.0 dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Lalu, apa saja yang dapat
menjadi penyebab kesenjangan digital di Indonesia?
B. Penyebab terjadinya kesenjangan digital
1. Infrastruktur yang belum
merata dan terpusat pada kota besar
Berdasarkan data yang
kami dapatkan berdasarkan hasil penelitian Badan Pusat Statistik pada tahun
2012-2018 menyatakan bahwa rata-rata penggunaan internet di Indonesia di
wilayah perkotaan sebesar 72%, namun pada wilayah pedesaan hanya berkisar
40-48%. Lalu, kesenjangan digital di Indonesia dapat dilihat pada kemampuan
rumah tangga dalam kepemilikan perangkat teknologi, terdapat data yang
menunjukkan bahwa tidak lebih dari 20% rumah tangga di wilayah pedesaan yang
memiliki komputer.
Selain
itu, dikutip dari Republika, kecepatan
unggahan di Jakarta sebesar 20 sampai 25 kali lebih cepat ketimbang di
kota-kota Indonesia bagian timur, seperti Ambon dan Jayapura yang hanya
memiliki kecepatan rata-rata 300 Kbps.
Kumpulan
data diatas tentu saja sangat membuktikan bahwa terdapat jurang yang cukup
dalam pada kesenjangan akses teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.
Perkembangan infrastruktur teknologi masih sangat terpusat di kota-kota besar.
Hal ini tentu mempersulit penetrasi informasi digital kepada masyarakat
Indonesia secara merata. Jangankan mengetahui informasi secara cepat dan merata
seperti warga kota besar lainnya, nyatanya masih terdapat beberapa wilayah di
Indonesia yang bahkan masih kesulitan untuk mendapatkan sinyal.
2. Literasi penggunaan internet yang masih belum memadai
Seperti yang dilansir pada Kemkominfo mengenai literasi penggunaan internet,
memaparkan digital use gap antara laki-laki dan perempuan sebesar 21%.
Artinya akses internet dan teknologi digital kepada perempuan masih terbatas.
Selain itu, literasi digital di Indonesia masih terhitung rendah, hal ini dapat
dibuktikan dengan peringkat literasi digital Indonesia berada di peringkat 56
dari 63 negara di dunia.
C. Dampak positif dan negatif kesenjangan digital
dampak
positif dari kesenjangan digital adalah TIK memberikan kesempatan berwiraswasta,
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, dan biaya yang termasuk murah. Internet
juga dianggap memberdayakan perempuan, yang merupakan setengah penduduk suatu
negara bahkan memberikan kemudahan untuk bekerja di tempat sendiri misalnya
dirumah.
D. Solusi mengurangi kesenjangan digital
Salah satu bentuk
kesenjangan sosial adalah kesenjangan sosial ekonomi. Dikutip dari buku
Perubahan Sosial Budaya (2020) karya Sriyana, kesenjangan sosial ekonomi
merupakan kondisi sosial yang mana tingkat kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat berbeda satu sama lain. Artinya ada kelompok masyarakat yang punya
kondisi kesejahteraan dan kemakmuran tinggi, tetapi ada pula yang rendah. Misalnya
kelompok kaya mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan kelompok miskin
tidak mampu.
Tidak ada komentar
Posting Komentar